Dewasa
ini, kita sebagai orang tua banyak yang masih terpaku pada kebiasaan lama para
orang tua zaman dahulu, menempatkan anak tidur bersama orang tua di usia yang
seharusnya anak sudah harus memiliki kamar sendiri. Jika kita masih menerapkan
kebiasaan tersebut tentunya akan berpengaruh pada psikologis anak misalnya anak
jadi cenderung takut untuk tidur sendiri, kita sebagai orang tua tentunya tidak
ingin hal itu terjadi. Makadaritu, kita sebagai orang tua saat ini perlu untuk
merencanakan kamar tidur untuk anak.
Sebelumnya
berikan arahan kepada anak yang sudah waktunya untuk tidur terpisah dari orangtua, biasanya beberapa anak yang sudah terbiasa tidur dengan orang tua enggan
untuk di tempatkan sendiri di kamar lain, kita bisa mengarahkannya dengan
memperlihatkan majalah-majalah desain kamar tidur anak ataupun video desain
kamar tidur anak sehingga anak tertarik untuk memiliki kamar tidur sendiri,
kita juga bisa memberikan kebebasan Ia dalam memilih tema kamar yang Ia
inginkan. Namun, dalam pemilihan tempat tidur atau matras kita bisa menawarkan
matras terbaik untuk anak, karena dalam pemilihan matras kita perlu untuk
memperhatikan matras yang memiliki kenyamanan, kesehatan, agar anak dapat
memperoleh kualitas tidur yang maksimal.
Kita
bisa memilih matras yang telah memiliki pilihan desain untuk anak laki-laki
atau pun perempuan, pilihlah matras yang memiliki teknologi 3-zone contour innerspring system dan
anti alergi, matras jenis ini dimiliki oleh matras serta Junior Child’s
Healthy Companion, matras ini didesain untuk mendukung perkembangan anak dengan
kenyamanan yang sempurna dan juga membuat anak memperoleh tidur yang sehat.
Anak-anak
tentunya senang bermain, maka kita bisa memberikan space khusus untuk anak bermain maupun menyimpan mainannya, jangan
lupa untuk menempatkan ruang ataupun meja belajar, jika kamar anak tidak
terlalu luas kita bisa mensiasatinya dengan menempatkan karpet dan pemberian
meja lesehan di atas karpet agar anak
bisa mempergunakannya sebagai wahana bermain maupun belajar, sehingga anak
merasa nyaman berada di kamar dan tidak memiliki ketakutan untuk tidur terpisah
dari orang tuanya.
Pengadaan
lampu tidur juga bisa kita aplikasikan agar anak bisa tidur dengan tenang, karena
jika kita baik anak-anak atau pun orang tua tidur dalam keadaaan lampu menyala
sangatlah berbahaya. Seperti yang dilansir dari laman detik.com, berdasarkan laporan
hasil penelitian OHIO STATE UNIVERSITY MEDICAL CENTRE menyatakan bahwa, tidur
dengan keadaan lampu yang menyala dapat menimbulkan perubahan struktur pada
otak dan menyebabkan depresi. Selain itu, hormon
melatonin yang merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh untuk pertahanan
terhadap gangguan kesehatan berbahaya seperti kanker prostat dan kanker
payudara tidak akan berproduksi jika anda tidur dengan keadaan lampu yang
menyala. Adanya sinar atau cahaya akan membuat produksi hormon melatonin ini
terhenti. Maka dari itu, sebaiknya matikan lampu anda ketika tidur malam hari.
Tidur dengan lampu menyala juga dapat mengakibatkan jam biologis terganggu.
Jika
anak masih enggan untuk tidur terpisah, kita bisa melakukannya secara perlahan
misalnya sebelum tidur kita bisa menemani anak sejenak dengan membacakan
dongeng sebelum tidur, menceritakan berbagai hal tentang keluarga atau pun masa
kecil kita sebagai orang tua sambil mendengarkan music-musik pengantar tidur,
sehingga anak merasa tenang dan aman, setelah Ia tertidur kita bisa
membiarkannya tidur sendiri. Jika hal ini terus menerus dilakukan, maka anak
akan terbiasa tidur tanpa orang tua.