Rabu, 30 Maret 2016

Melatih Anak Agar Tidur Terpisah Dengan Orang Tua

Dewasa ini, kita sebagai orang tua banyak yang masih terpaku pada kebiasaan lama para orang tua zaman dahulu, menempatkan anak tidur bersama orang tua di usia yang seharusnya anak sudah harus memiliki kamar sendiri. Jika kita masih menerapkan kebiasaan tersebut tentunya akan berpengaruh pada psikologis anak misalnya anak jadi cenderung takut untuk tidur sendiri, kita sebagai orang tua tentunya tidak ingin hal itu terjadi. Makadaritu, kita sebagai orang tua saat ini perlu untuk merencanakan kamar tidur untuk anak.

Sebelumnya berikan arahan kepada anak yang sudah waktunya untuk tidur terpisah dari orangtua, biasanya beberapa anak yang sudah terbiasa tidur dengan orang tua enggan untuk di tempatkan sendiri di kamar lain, kita bisa mengarahkannya dengan memperlihatkan majalah-majalah desain kamar tidur anak ataupun video desain kamar tidur anak sehingga anak tertarik untuk memiliki kamar tidur sendiri, kita juga bisa memberikan kebebasan Ia dalam memilih tema kamar yang Ia inginkan. Namun, dalam pemilihan tempat tidur atau matras kita bisa menawarkan matras terbaik untuk anak, karena dalam pemilihan matras kita perlu untuk memperhatikan matras yang memiliki kenyamanan, kesehatan, agar anak dapat memperoleh kualitas tidur yang maksimal.


Kita bisa memilih matras yang telah memiliki pilihan desain untuk anak laki-laki atau pun perempuan, pilihlah matras yang memiliki teknologi 3-zone contour innerspring system dan anti alergi, matras jenis ini dimiliki oleh matras serta Junior Child’s Healthy Companion, matras ini didesain untuk mendukung perkembangan anak dengan kenyamanan yang sempurna dan juga membuat anak memperoleh tidur yang sehat.

Anak-anak tentunya senang bermain, maka kita bisa memberikan space khusus untuk anak bermain maupun menyimpan mainannya, jangan lupa untuk menempatkan ruang ataupun meja belajar, jika kamar anak tidak terlalu luas kita bisa mensiasatinya dengan menempatkan karpet dan pemberian meja lesehan di atas karpet agar anak bisa mempergunakannya sebagai wahana bermain maupun belajar, sehingga anak merasa nyaman berada di kamar dan tidak memiliki ketakutan untuk tidur terpisah dari orang tuanya.

Pengadaan lampu tidur juga bisa kita aplikasikan agar anak bisa tidur dengan tenang, karena jika kita baik anak-anak atau pun orang tua tidur dalam keadaaan lampu menyala sangatlah berbahaya. Seperti yang dilansir dari laman detik.com, berdasarkan laporan hasil penelitian OHIO STATE UNIVERSITY MEDICAL CENTRE menyatakan bahwa, tidur dengan keadaan lampu yang menyala dapat menimbulkan perubahan struktur pada otak dan menyebabkan depresi. Selain itu, hormon melatonin yang merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh untuk pertahanan terhadap gangguan kesehatan berbahaya seperti kanker prostat dan kanker payudara tidak akan berproduksi jika anda tidur dengan keadaan lampu yang menyala. Adanya sinar atau cahaya akan membuat produksi hormon melatonin ini terhenti. Maka dari itu, sebaiknya matikan lampu anda ketika tidur malam hari. Tidur dengan lampu menyala juga dapat mengakibatkan jam biologis terganggu.

Jika anak masih enggan untuk tidur terpisah, kita bisa melakukannya secara perlahan misalnya sebelum tidur kita bisa menemani anak sejenak dengan membacakan dongeng sebelum tidur, menceritakan berbagai hal tentang keluarga atau pun masa kecil kita sebagai orang tua sambil mendengarkan music-musik pengantar tidur, sehingga anak merasa tenang dan aman, setelah Ia tertidur kita bisa membiarkannya tidur sendiri. Jika hal ini terus menerus dilakukan, maka anak akan terbiasa tidur tanpa orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar